Dari Salam Untuk Toleransi

Kata salam secara literal bermakna dua hal – sebagaimana penjelasan dalam KBBI – yakni “damai” sebagai makna aslinya, dan “pernyataan hormat” sebagai bentuk ucapan. Namun kedua pemaknaan tersebut tidak boleh dipisahkan, karena seseorang yang mengucapkan salam tentunya bermaksud untuk menghormati lawan bicaranya, dengan harapan hatinya menjadi aman dan damai berkat salam yang diterimanya. Untuk itulah…

Lanjut Baca

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Manfaat puasa. Pada saat bulan Ramadhan khususnya, umat muslim diharuskan untuk melakukan ibadah puasa sesuai dengan syariat Islam. Manfaat puasa sangat banyak untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena puasa dikaitkan dengan proses detoksifikasi atau pengeluaran zat racun dari dalam tubuh. Terlebih apabila berpuasa di bulan Ramadhan yang dilakukan selama 1 bulan penuh yang dapat membuat…

Lanjut Baca

Pendidikan yang Memerdekakan Menuju Indonesia Emas

Prawacana Pendidikan merupakan suatu proses di dalam menemukan transformasi baik dalam diri, maupun komunitas. Oleh karena itu proses pendidikan yang benar adalah membebaskan/memerdekakan seseorang dari berbagai kungkungan, intimidasi dan eksploitasi. Pada satu sisi manusia berperan sebagai subjek pendidikan dan pada sisi yang lain sebagai objek pendidikan. Sebagai subjek pendidikan secara moral ia bertanggung jawab melaksanakan…

Lanjut Baca

Memaknai Pendidikan Hukum dan Demokrasi Menuju Peradaban Bangsa

Sebagai pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang berkualitas, hukum memiliki peran strategis dalam menyeimbangkan kepentingan individu dan kepentingan kolektif (Defourny & Nyssens, 2017; Vanderschraaf, 2018). Oleh karena itu, melalui proses pembelajaran di perguruan tinggi, kita perlu memberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana hukum dapat menjadi instrumen untuk menciptakan keadilan dan memelihara hak asasi manusia (Reardon…

Lanjut Baca

Ijtihad Fikih Peradaban: Relasi Agama dan Budaya dalam Hukum Keluarga di Indonesia

Ide kontekstualisasi  Fikih,  yakni  menetapkan  hukum-hukum  Fikih  berdasarkan konteks  memiliki  signifikansi  yang  positif.  Problematika  modernitas  yang  tidak  dapat dijawab  dengan  Fikih  klasik  secara  holistik  memberikan  ruang  baru  bagi  para ulama untuk  merumuskan  Fikih  yang  mampu  merespons   perkembangan   zaman. Ada dua proyek  besar  dalam  diskursus  tersebut, yakni  pembaruan normativitas  Fikih  dan  pembaruan  ushul  Fikih  sebagai  metodologi  ijtihad….

Lanjut Baca

Penanggulangan Radikalisme-Terorisme

Persoalan radikalisme dan terorisme sampai saat ini masih relevan untuk dibahas, tak terkecuali dalam buku “ASEAN Episentrum Pertumbuhan Dunia” yang diinisiasi Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia melalui platform ASEAN Writers Network yang diterbitkan pada Desember 2023. Country Director pada International Association for Counterterrorism and Security Professional (IACSP) Indonesia Rakyan Adibrata turut menjadi penulis dalam buku tersebut….

Lanjut Baca

Goyahnya Moderasi Beragama di Kota Bitung Pasca Kerusuhan Antar Ormas 

Tragedi kerusuhan 25 November 2023 yang  terjadi di Kota Bitung benar-benar membuat publik heboh. Tragedi yang menyebabkan meninggalnya seorang tokoh adat dan beberapa orang mengalami luka-luka, seakan menampar wajah moderasi beragama di kota Bitung. Karena dampak yang ditimbulkan setelah kejadian ini adalah munculnya isu-isu agama yang memecah belah toleransi beragama di kota Bitung dan sampai saat…

Lanjut Baca

Meritokrasi Jabatan: Profesionalisme atau Cronyism?

Perdebatan semakin sengit, kelompok A ngeyel dan ngotot, calon pengganti yang tepat adalah dari mereka. Karena calon yang mereka usung sudah berpengalaman dan pernah mengikuti berbagai pelatihan. Sementara itu kelompok yang satu lagi bersikukuh bahwa yang layak dan pantas adalah si B karena mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku hanya calon dari kelompok mereka…

Lanjut Baca

Santri, Strategi Kebudayaan dan Nasib Peradaban

Peringatan hari santri yang diselenggarakan setiap tanggal 22 Oktober, diacukan pada lahirnya Fatwa Resolusi Jihad yang diinisiasi oleh Hadratusyyaikh Hasyim Asy’ari pada Oktober 1945. Fatwa ini diputuskan setelah Rapat Akbar konsul-konsul Se Jawa-Madura pada 21-22 Oktober 1945 di Surabaya. Resolusi ini muncul sebagai respons atas situasi politik pasca proklamasi 1945 di mana Sekutu, yang diboncengi…

Lanjut Baca

Kegamangan Negara Hukum

Equality Before the Law; semua orang sama di mata hukum. Kalimat sederhana dan abstrak ini dipercaya semua orang –bahwa hukum telah dan akan berlaku adil, seadil-adilnya. Tanpa ada alasan yang membuatnya berat sebelah. Dan atau mengacungkan pedang dan mengeksekusinya tanpa mengintip. Negara ini, mengacungkan diri dan memutuskan dirinya sebagai negara hukum. Sebagai pembuktian akan keberanian…

Lanjut Baca
Scroll