Institut Agama Islam Negeri Manado (IAIN) Manado meraih akreditas Unggul dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) – Perguruaan Tinggi (PT) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No. 1151/SK/BAN-PT/Ak/PT/VI/2024, yang berlaku hingga 04 Juni 2029. Capaian tersebut sekaligus menorehkan catatan bersejarah, di mana IAIN Manado menjadi Institut Agama Islam Negeri pertama yang memperoleh peringkat akreditasi tertinggi (unggul) secara nasional.
Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, sangat bersyukur dengan prestasi ini dan mengucapkan banyak terima kasih kepada civitas akademika yang telah berkontribusi dalam persiapan dan pelaksanaan Akreditasi Perguruan Tinggi.
Hal tersebut diyakini sebagai capaian bersama dan kerja keras semua pihak. Prof. Rajafi juga mendapatkan banyak ucapan selamat dari kolega, mitra, pemerintah daerah, dan stakeholder, baik melalui flayer maupun karangan bunga. Menyikapi hal tersebut, civitas akademika pada tanggal 02 Juni 2024 melangsungkan Sujud Syukur yang dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Manado. Prof. Rajafi berharap semua tidak terjebat dalam euforia, mengingat IAIN Manado dalam waktu dekat akan menghadapi akreditasi ISO.
Mendengar berita tersebut, Direktur Diktis, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag, yang sering disapa Prof. Inung menulis dalam status di facebook-nya “Menyala Sodara! IAIN Manado UNGGUL; PT pertama di Sulut yg UNGGUL; IAIN pertama yg UNGGUL;Institut ke-6 yg UNGGUL”. Tidak hanya itu, beliau juga mengirimkan karangan bunga ucapan Selamat dan Sukses yang saat ini dipajang di depan rektorat IAIN Manado.
Ketua LPM, Dr. Mutmainah, M.Pd, yang sekaligus ketua APT tim borang akreditas tidak mampu menahan air mata setelah mendapatkan kabar baik tersebut. Beliau yang selama ini menggaungkan tag line Bersama Kita Bisa berterima kasih atas kerja keras dan cerdas tim selama ± 8 bulan mempersiapkan borang LED dan infrastuktur lainnya.
“Perjuangan Panjang Tim akreditasi dan segenap civitas IAIN Manado sehingga bisa meraih peringkat akreditasi Unggul, berarti IAIN Manado telah mencapai standar tertinggi untuk penjaminan mutu akademik pada level nasional, baik dari aspek input, proses, maupun output pembelajaran. Akan tetapi, bagi IAIN Manado perolehan Peringkat akreditasi Unggul ini bukanlah tujuan akhir, melainkan IAIN Manado masih perlu terus melakukan perbaikan dan peningkatan mutu akademiknya” tuturnya.
Menurutnya, perjuangan belum berakhir, sebab beliau kembali terpilih sebagai ketua tim ISO untuk mengantarkan IAIN Manado menuju kampus internasional. Di kesempatan lain, Ketua LP2M IAIN Manado, Dr. Ardianto, M.Pd, berharap status Unggul IAIN Manado menumbuhkan kepercayaan publik dan berdampak terhadap peningkatan jumlah peminat dan mahasiswa IAIN Manado di masa mendatang.
Sejarah IAIN Manado
Sejarah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado di Sulawesi Utara tidak dapat dilepaskan dari perjuangan para pemimpin Muslim di wilayah ini. Pada tahun 1988, beberapa pemuka umat Muslim di Manado mendirikan sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam. Lembaga tersebut diberi nama Institut Agama Islam (IAI) Manado. Di kala itu, proses pendidikannya dilaksanakan di gedung sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) (sekarang menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Manado.
Pada tahun 1990, IAI Manado diasiliasikan dengan Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin (sekarang UIN) Makassar. Sejak tahun 1994, Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin menempati lokasi permanen di daerah Perkamil dan tidak lagi menumpang di gedung PGAN Manado. Melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 197 Tahun 1997, Fakultas Syari’ah Filial IAIN Alauddin ini menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dan resmi terpisah dari lembaga induknya, yakni IAIN Alauddin Makassar.
Sejak tahun 1997, STAIN Manado menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam Negeri di Sulawesi Utara. Setelah beroperasi kurang lebih 18 tahun lamanya, pada bulan November tahun 2015, STAIN Manado beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 147 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Lokasi kampus IAIN Manado berada di bagian timur Kota Manado, tepatnya di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paldua. Pembukaan jalur ringroad yang menghubungkan beberapa daerah di Sulawesi Utara, seperti Kota Manado dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, menjadikan IAIN Manado berada di lokasi yang sangat strategis. Jalur ringroad Manado adalah jalur paling penting menghubungkan Kota Manado, Bandara Internasional Samratulangi, Kota Bitung, Minahasa, Tomohon, Tondano serta daerah lainnya di Sulawesi Utara.
Pada mulanya kampus IAIN Manado hanya menempati area seluas 4 hektar, namun pada tahun 2009, luas tanah bertambah 5 hektar, sehingga menjadi total 9 hektar. Tanah tersebut telah mendapatkan sertifikat dari Badan Pertanahan. Dari keseluruhan luas area yang tersedia, baru sekitar 40 persen yang telah ditempati berbagai bangunan sarana dan sarana, baik untuk ruang kuliah, aula, gedung perkantoran dan lapangan olah raga (volyball, tenis lapangan, dan futsal).
Mahasiswa IAIN Manado berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di antaranya adalah Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Induk, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Sitaro, Kabupaten Talaud, Kabupaten Bolaang Mangondow Induk, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Ada juga mahasiswa IAIN Manado yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Gorontalo, Kepulauan Maluku, terutama Ternate, Makassar, dan bahkan Papua Barat. Karena itu, komposisi mahasiswa IAIN Manado sangat plural dari berbagai latarbelakang suku dan daerah. Di antaranya, suku Minahasa, Bugis, Ternate, Bolaang Mongondow, Jawa, Madura, Sunda, Arab, Minang, Gorontalo, dan Ambon.
Fakultas dan Prodi IAIN Manado
IAIN Manado terdiri dari 4 Fakultas yakni Fakultas Syariah (Fasya), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD), serta 1 Program Pascasarjana. Fasya memiliki 2 program studi yang terdiri atas Hukum Keluarga (Akreditasi B) Hukum Ekonomi Syariah (Akreditasi B).
FTIK memiliki 6 program studi meliputi Pendidikan Agama Islam (Akreditasi A), Manajemen Pendidikan Islam (Akreditasi Baik Sekali), Tadris Bahasa Inggris (Akreditasi Unggul), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Akreditasi Unggul), Pendidikan Bahasa Arab (Akreditasi Unggul), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Akreditasi B).
FUAD memiliki 5 program studi yakni Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Akreditasi Baik Sekali), Sosiologi Agama (Akreditasi B), Sejarah Peradaban Islam (Akreditasi B), Manajemen Dakwah (Akreditasi B), dan Psikologi Islam (Akreditasi Baik). FEBI terdiri atas program studi Ekonomi Syariah (Akreditasi B) dan Perbankan Syariah (Akreditasi Baik Sekali).
Silahkan kunjungi website IAIN Manado
https://iain-manado.ac.id/