Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana berkahnya tidak hanya sebataras pada urusan akhirat saja namun juga pada urusan dunia (Termasuk Kesehatan). Momen puasa Ramadhan merupakan kesempatan terbaik untuk kembali ke gaya hidup sehat karena dengan puasa, seorang muslim akan dapat mengatur pola makannya.
Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan tekanan fisiologi dalam bola mata yang disebut dengan tekanan intraokuler. tekanan intraokuler dianalogikan seperti tekanan darah dimana ketika tekanannya menurun atau meningkat dapat mempengaruhi fungsi mata.
Kaitannya dengan puasa Ramadhan, ibadah ini memiliki pengaruh secara langsung terhadap Kesehatan mata baik ditinjau dari fisiologi tekanan intraokuler itu sendiri hingga kadar air mata, dan juga fungsi lensa mata. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa puasa Ramadhan memiliki pengaruh terhadap peningkatan tekanan intraokular khususnya pada pagi hari baik orang sehat maupun dengan gangguan glaucoma.
Glaucoma adalah kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata. Kondisi ini ditandai dengan sakit mata, mata merah, penglihatan kabur, mual ataupun muntah. Dengan hadirnya puasa Ramadhan pasien yang mempunyai gangguan glaucoma pada mata bisa mencegah terjadinya tekanan intraokuler dengan membatasi asupan cairan pada saat waktu sahur, karena ketika meningkatnya tekanan tersebut akan menimbulkan rasa nyeri pada area mata.
Puasa Ramadhan juga memiliki pengaruh besar terhadap penurunan fungsi air mata sebagai efek perubahan porsi asupan makanan sehingga ketika sahur dan berbuka disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zinc, kalium, vitamin A, vitamin B6 dan vitamin C untuk menjaga fungsi dan kadar air mata. Sedangkan pada aspek lensa mata sebuah penelitian menyimpulkan bahwa puasa Ramadhan tidak berpengaruh terhadap dejarat keparahan penyakit myopid atau rabun jauh.
Penulis: Siti Novitasari Astuti Mamonto
Mahasiswa PAI6A IAIN Manado
