Lembut pada Anak, Amanah Menjaga Harta Suami

Dalam kehidupannya, wanita mempunyai peran yang harus ia lakoni, baik sebagai istri maupun ibu. Tugas wanita dalam berumah tangga adalah sebagai ratu yang mendampingi suami, baik dalam keadaan sedih, senang maupun suntuk, namun di lain sisi harus bisa melakoni peran lainnya (ibu) dengan baik.

Tidak seperti wanita lajang, kesibukan wanita semakin bertambah ketika ia sudah menjadi istri dan juga seorang ibu. Ia harus membagi waktu antara beribadah pada Allah Swt. serta mengurus anak, suami, rumah dan segala keperluan rumah tangga.

Allah Swt memampukan dan memberi karunia mulia ini kepada wanita. Wanita memiliki bakat multiktasking, yang mampu mengatur irama dalam dua atau tiga pekerjaan sekaligus, otak kasih sayangnya pun besar.

Kendati mendidik anak sebenarnya kewajban bersama antara suami dan istri,kebersamaan ibu yang sudah berlangsung sejak mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, menjadikan ibu sebagai guru pertama bagi anaknya.

Dari Abu Hurairah Ra., Rasululah Saw menjelaskan keutamaan seorang wanita yang mulia.

“Sebaik-baik wanita adalah yang dapat mengendarai unta. Sebaik-baik wanita Quraisy adalah adalah yang paling lembut pada anak di masa kecilnya, dan paling bisa menjaga harta suaminya”

Hadist ini dikisahkan ketika Ummu Hani menolak lamaran Rasulullah. Bukan karena benci, melainkankan karena dirinya sudah tua dan harus merawat serta memerhatikan anak-anaknya. Akhirnya Ummu Hani tidak menjadi istri Rasulullah Muhammad Saw. menghargai keputusan tersebut. Namun dari kisah Ummu Hani ini dapat dipetik pelajaran tentang sosok istri idaman

Nabi mengatakan bahwa sebaik-baik wanita adalah yang paling lembut pada anak di masa kecilnya dan yang bisa menjaga harta suaminya. Sudah menjadi kewajiban suami untuk mencari nafkah bagi keluarga, sehingga tidak salah bagi suami untuk menyimpan hartanya, sebab itu semua semata-mata untuk keperluan hidup dan  kesejahteraan istri dan anaknya.

Sedangkan bagi istri, dirinya harus bisa menjaga harta suami, dengan cara memanfatkannya secara baik-baik, membelanjakannya secara cerdas dan hati-hati, serta menghindari nafkah suami itu dihamburkan secara sia-sia.

Kehormatan seorang suami juga ditentukan oleh perilaku istri dalam memanfaatkan harta sang suami. Kemuliaan wanita akan berkurang bahkan sirna ketika istri tidak mampu menjaga harta suaminya. Allah Swt. telah mengilhami kaum wanita dengan sifatnya yang lemah lembut, penyayang, penuh kasih terhadap orang di sekitarnya. Di zaman sekarang ini, peran wanita sebagai istri maupun ibu bagi anak anaknya semakin berat. Padahal, kaum ibu diharapkan menjadi benteng bagi anak-anaknya.

Sumber Rujukan:
Buku Rahasia Rumah Tangga Rasulullah SAW. oleh Yoli Hemdi dan Naura Shafwa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll