Moderasi: Mengajak untuk Adil dan Berimbang

Sahabat Religi-

Moderasi Beragama tak pernah menggunakan istilah “musuh”, “lawan”, “perangi atau ”singkirkan” terhadap mereka yang dinilai berlebihan dan melampaui batas dalam beragama. Sebab, tujuan moderasi adalah mengajak, merangkul, dan membawa mereka yang dianggap berlebihan dan melampaui batas, agar bersedia ke tengah untuk lebih adil dan berimbang dalam beragama.

Al Alusi (w. 1812), pengarang Tafsir al-Ma’ani menggambarkan bahwa tinggi rendahnya komitmen seseorang terhadap moderasi sesungguhnya juga menandai sejauh mana komitmennya terhadap nilai-nilai keadilan (Kamali, 2015:18). Semakin seseorang moderat dan berimbang, semakin terbuka peluang ia berbuat adil, dan sebaliknya. Semakin ia tidak moderat dan ekstrem berat sebelah, semakin besar kemungkinan ia berbuat tidak adil.

Adil dan berimbang adalah prinsip dalam moderasi beragama. sebagaimana rumusan moderasi beragama yang dirangkai dalam sebuah definisi berikut.

Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama, dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bangsa.

Inilah landasan yang jelas tentang pemaknaan moderasi beragama sebagai ajakan untuk bersikap adil dan berimbang dalam kehidupan yang heterogen. Cara yang ditempuh juga harus moderat, tidak memerangi, tidak memusuhi, melainkan dengan merangkul dan mengajak ke sikap yang pertengahan, sebagaimana makna wasathiyah.

-Mardan Umar-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll