KITA DICIPTAKAN BERAGAM BUKAN UNTUK SERAGAM

Sahabat Religi,-

Manusia diciptakan Allah beragam, berbeda-beda suku, golongan, laki-laki dan perempuan serta perbedaan lainnya, dengan tujuan agar kita bisa saling kenal mengenal satu dengan yang lain. Inilah keunikan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Tidak ada yang memiliki kesamaan meskipun terlahir dalam keadaan kembar. Pasti ada perbedaan sekecil apapun, seperti perbedaan dari segi fisik, sampai perbedaan hobi dan kecenderungan lain. Apalagi dengan orang yang berasal dari rahim yang berbeda, daerah dan negara serta benua yang berbeda.

Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an:

“Hai manusia, Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Teliti” (QS. al-Hujarat [49] : 13)

Bagian awal ayat ini jelas menggambarkan bahwa Allah menciptakan manusia beragam bukan seragam. Kita berasal jenis laki-laki atau perempuan, dari suku dan bangsa manapun itu, semua memiliki kesamaan derajat di depan Allah, karena semua adalah ciptaanNya. Lalu apa yang membedakan derajat manusia di hadapan Allah?. Ayat ini menegaskan bahwa hanya ketaqwaanmu yang menjadikan perbedaan eksistensimu di depan sang Khalik. Quraish Shihab menafsirkan ayat ini menunjuk pada prinsip dasar hubungan antar manusia. Semua perbuatanmu terhadap sesama manusia tidak pernah luput dari pandangan Allah.

Baik burukmu memperlakukan sesama manusia, itulah yang membuatmu berbeda dalam pandangan Allah. Manusia tidak berhak untuk membeda-bedakan, mendiskriminasi manusia lain disebabkan karena perbedaan yang ada, karena sejatinya Allah menciptakan kita berbeda dan itulah sunnatullah. Menurut Sayyid Qutb, tujuan manusia diciptakan beragam adalah agar manusia hidup harmonis dan saling mengenal bukan saling berselisih dan saling menjegal.

Lala apakah Allah tidak kuasa menciptakan kita umat yang satu, seragam, satu jenis, satu suku, satu golongan, dan seterusnya?. “Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” (An-Nahl:93).

Perbedaan itu memunculkan rasa saling mnghormati dan menghargai bukannya perselisihan. Allah menyatakan kekuasaannya untuk menghilangkan perselisihan antar manusia itu jika dia berkehendak. Dan jika Allah menghendaki kamu menjadi satu umat, niscaya dia menjadikan kamu satu umat yang memiliki satu pendapat saja, tanpa ada perselisihan sedikit pun di antara kamu, tetapi Allah tidak berbuat demikian karena dia memberi manusia kebebasan untuk memilih jalan sesuai kemauannya: yang sesat atau yang lurus. Dia menyesatkan siapa yang dia kehendaki atas pilihannya memilih jalan kesesatan, dan memberi kemampuan untuk melaksanakan petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. Dan Allah akan meminta pertanggungjawaban atas pilihan dalam hidupmu serta apa yang kamu kerjakan di dunia.

Hormati dan hargailah perbedaan sebagaimana kehendak Allah menciptakan kita beragam bukan seragam untuk menguji kita mana yang memilih jalan yang terbaik dałam hidup ini. Wallahu a’lam.

Mardan Umar (Dosen IAIN Manado, Pengurus DPP ADPISI).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll