Keikhlasan itu Berbekas (Pelajaran dari SERMA RIADI)

Sahabat Religi – Manado 05/05/2023

Banyak orang yang mengira bahwa pengabdian seseorang itu harus tercatat, terpublikasi, atau terdengar ke seluruh penjuru negeri. Tak selamanya seperti itu, buktinya pengabdian seorang TNI, SERMA RIADI yang pernah bertugas sebagai Babinsa Koramil Wamsisi Kodim 1556 Namlea, tak tercatat dalam lembaran apapu. Pengabdiannya pada anak-anak di desa Hote, Kecamatan Waisema, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku baru tersebar setelah anak-anak yang pernah dididiknya viral memintanya kembali ke kampung mereka. Kepindahan Serma Riadi bertugas ke Bangkalan Madura membuat tangis pilu warga khususnya anak didiknya yang telah lama dididik dengan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Praktis pengabdian Serma Riadi tidak pernah terpublikasi namun begitu membekas di hati orang-orang yang merasakan keikhlasan pengabdiannya. Meskipun Serma Riadi sejatinya adalah seorang tentara yang bertugas menjaga keamanan namun ia selalu meluangkan sisa waktunya untuk mendidik anak-anak di desa Hote.

Dikutip dari live Apa Kabar Indonesia Siang TVone, Serma Riadi menunjukkan kecintaannya pada anak-anak dengan memberikan pengajaran mengaji dan bahasa Inggris serta pengetahuan umum lainnya. Bahkan waktunya di luar dinas hanya diberikan pada anak-anak desa Hote. “Tak ada waktu yang terbuang, selepas dinas, ia langsung mengajar anak-anak yang sudah menantinya sejak dzuhur” ungkap istri Serma Riadi. Kini Serma Riadi telah berpindah tugas ke Korem 084 Kodam 5 Brawijaya, namun pengabdiannya mendidik anak-anak desa itu telah meninggalkan bekas mendalam yang tak kunjung hilang. Bangunan perpustakaan yang dinamakannya “Perpustakaan Dunia Akhirat” menjadi saksi bagaimana pengabdian Serma Riadi untuk mencerdaskan anak-anak desa agar memiliki pengetahuan agama dan umum. Bahkan ia pernah diminta untuk dibangunkan Mushola dalam waktu 2 bulan. “Alhamdulillah saya dapat membangun mushola yang kini digunakan sebagai tempat ibadah dan mengaji anak-anak di sini” tutur Serma Riadi.Hebatnya lagi, istrinya kini masih berada di desa Hote untuk mendampingi anak-anak desa Hote terus belajar mengaji dan mengembangkan kemampuannya.

Hari ini, Serma Riadi diberikan waktu berbincang melalui TVone dengan para anak-anak yang ditinggalkannya. Isak tangis dan panggilan anak-anak mengajak Serma Riadi untuk kembali ke desa mereka terus terdengar sepanjang obrolan. Namun tugas sebagai TNI tak bisa ditinggalkan.

Sebuah pelajaran penting dari Serma Riadi bahwa Pengabdian yang tulus ikhlas itu ada bekasnya.

(MU-SahabatReligi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll